Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2025 di Lapangan Rektorat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi momen penting bagi civitas akademika di lingkungan kampus. Pembina upacara, Rektor UNG Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT, dalam pidatonya menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara. Tema Hardiknas 2025, "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua," menjadi pijakan untuk menggerakkan semua elemen pendidikan agar berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.

Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr. Hartono Hadjarati, M.Pd, turut hadir dalam upacara ini bersama seluruh civitas akademika FOK UNG. Dr. Hartono menyampaikan bahwa pendidikan bermutu adalah hak setiap individu, dan sebagai bagian dari lembaga pendidikan tinggi, mereka memiliki tanggung jawab untuk terus memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Partisipasi aktif dari seluruh elemen universitas, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan, menjadi kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Prof. Eduart Wolok juga menyoroti pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. "Perguruan tinggi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memberikan kontribusi yang nyata melalui riset, pengabdian masyarakat, dan pengembangan kualitas pendidikan yang merata di seluruh wilayah," ujar Prof. Eduart. Ia juga mengingatkan agar setiap individu dalam civitas akademika UNG terus bekerja sama untuk mencapai visi pendidikan nasional yang lebih baik.

Upacara Hardiknas 2025 ini diharapkan dapat menjadi pengingat dan motivasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus memberikan yang terbaik dalam dunia pendidikan. Dengan tema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua," diharapkan pendidikan yang berkualitas tidak hanya menjadi tujuan, tetapi juga sebuah kenyataan yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.